Jumat, 09 Desember 2011

Belajar Kepada Beruang


Seekor beruang yang bertubuh besar sedang menunggu seharian dengan sabar di tepi sungai deras. Waktu itu sedang tidak musim ikan. Sejak pagi, ia berdiri disana mencoba meraih ikan yang meloncat keluar air. Namun, tak satu pun ikan yang berhasil ia tangkap. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya ...hup... ia dapat menangkap seekor ikan kecil. Ikan yang tertangkap menjerit-jerit ketakutan.
Si ikan kecil meratap pada sang beruang,
“Wahai beruang, tolong lepaskan aku.”
“Mengapa?” tanya sang beruang.
“Tidakkah kau lihat, aku ini terlalu kecil, bahkan bisa lolos lewat celah-celah gigimu,” rintih sang ikan.
“Lalu kenapa?” tanya beruang lagi.
“Begini saja, tolong kembalikan aku ke sungai. Setelah beberapa bulan aku akan tumbuh menjadi ikan yang besar. Di saat itu kau bisa menangkapku dan memakanku untuk memenuhi seleramu,” kata ikan.
“Wahai ikan, kau tahu mengapa aku bisa tumbuh begitu besar?” tanya beruang.
“Mengapa?” ikan balas bertanya sambil menggeleng-geleng kepala.
“Karena aku tak pernah menyerah walau sekecil apapun keberuntungan yang telah tergenggam di tangan!” jawab beruang sambil tersenyum mantap.
“Ops!” teriak sang ikan nyaris tersedak.
Dalam hidup, kita diberi banyak pilihan dan kesempatan. Namun, jika kita tidak mau membuka hati dan mata kita untuk melihat dan menerima kesempatan yang Tuhan  berikan, maka kesempatan itu akan hilang begitu saja. Dan hal ini hanya akan menciptakan persoalan yang tiada guna di kemudian hari, saat kita harus berucap, “Oh andaikan aku tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dulu?”
Maka bijaksanalah pada hidup; hargai setiap detail kesempatan dalam hidup kita. Di saat sulit, selalu ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan. Di saat sedih, selalu ada kesempatan untuk meraih kembali kebahagiaan. Di saat jatuh, selalu ada kesempatan untuk bengkit kembali, dan kesempatan untuk meraih kembali yang terbaik untuk hidup kita. Bila kita setia pada perkara kecil, maka kita akan mendapat perkara besar. Bila kita menghargai kesempatan kecil, maka ia akan menjadi sebuah kesempatan besar (suara Merdeka, 2000 dalam Liliweri 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar