Berat sih melepas pekerjaan yang dapatinnya susah-susah gampang. But, i believe that Allah has right way in right time to hug and bless me.. "Yang sudah ya sudahlah," seperti judul lagunya Ayu Ting-Ting. Kalimat ini cukup menularkan positif spirit and thinking for me to face the world..
Akhirnya ngeblog lagi setelah dua tahun vakum dari dunia tulis menulis dan di jelang akhir tahun ini di mulai dengan cerita dan berita di Pink Beach. Mohon dimaklumi yah bahasanya EYD banget soalnya artikel media massa nasional.. hehe.. enjoy it ;)
Di Pink Beach, Temukan juga Batu Mandi si Gadis Cantik
SELAIN Komodo, yang patut Anda kunjungi saat berlibur ke Taman Nasional Komodo adalah Pink Beach. Pantainya benar-benar berwarna pink alias merah muda.
Masyarakat lokal menyebutnya Pantai Merah. Pink Beach tidak hanya ada satu, di Lombok, Nusa Tenggara Barat, bagian timur juga terdapat Pink Beach. Namun, Pink Beach di Taman Nasional Komodo memiliki keindahan alam yang tersembunyi di bawah laut.
"Dulu di dasar laut terdapat batu karang berwarna merah. Masyarakat lokal sering menjualnya ke luar. Walaupun sekarang sudah tidak ada, namun soft coral, karang-karang halus masih ada," kata Stanisclaus Stan, Sekjen TKF Digas (The Komodo Flores Dive Guide Association), saat ditemui Okezone, baru-baru ini.
Bila terkena cahaya matahari, pantai akan akan semakin terlihat berwarna pink. Cuaca kala itu sedang mendung, warna pink hanya terlihat samar-samar. Namun, bila Anda melihat lebih dekat, memang masih terdapat soft coral berwarna merah bercampur dengan pasir putih.
Meskipun cuaca tidak mendukung, keinginan untuk melihat terumbu karang dan ikan-ikan kecil di bawah laut tidak terhenti. Keindahannya benar-benar diacungi jempol. Bila Anda bisa menyelam, Anda harus melihat sendiri keindahan bawah laut Pink Beach dengan kedalaman maksimal yang aman, yaitu 20 meter.
Snorkeling dan diving wajib Anda lakukan bila berada di sini. Terumbu karang serta ikan-ikan laut berukuran kecil hingga besar bisa Anda lihat di sini. Bila beruntung, saat arus sedang kuat, Anda akan menemukan ikan pari manta yang termasuk langka. Ukurannya besar, hingga 6 meter jika pari manta melebarkan sayap.
Menurut kisahnya, di balik keindahan laut Pink Beach masih dipenuhi mitos dengan batu mandi yang terdapat di dasar laut. Konon, dulu ada gadis cantik yang sering mandi dan duduk di atas batu setelah mandi. Saat air surut, Anda bisa melihat batu mandi setinggi sekira 1 meter dari permukaan air laut.
Untuk Anda yang ingin menggunakan daily trip, siapkan kocek Rp400 ribu per orang dengan fasilitas perlengkapan snorkeling, makan siang, soft drink dan pemandu tur. Sementara, untuk diving, Anda harus merogoh kocek Rp800 ribu per orang, dengan minimal 4 orang dalam sekali menyelam. Waktu tepat untuk menyelam, antara April-September karena arusnya tidak terlalu kuat. Biaya masuk Pink Beach sendiri Rp5.000 per orang.
Pantai dengan pasir berwarna merah muda ini telah ada sejak 1970an. Kepopuleran Pink Beach semakin dikenal karena lokasinya dekat dari Pulau Komodo, sekira 15 menit menggunakan speed boat. Kebanyakan wisatawan yang datang adalah mereka yang telah trekking di Loh Liang dan melihat keberadaan komodo, baru kemudian menyelami bawah laut Pink Beach.
"Wisatawan kan enggak mungkin berlama-lama melihat komodo, paling 20 menitan sudah cukup. Daripada mereka langsung pulang, biasanya sekalian ke sini," lanjut Stan.
Akses untuk menuju Pink Beach bisa melalui kapal kayu masyarakat lokal dengan waktu tempuh 3,5 jam dari Labuan Bajo. Sedangkan dengan speed boat sekira sejam lebih dari lokasi yang sama. Atau, jika Anda dari Denpasar, Bali, bisa langsung ke Pink Beach menggunakan kapal pesiar. (ftr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar