Persoalan hidup adalah persoalan menentukan pilihan. Terlalu
banyak kata ‘terserah’ yang terbuang percuma dari kita yang hanya bisa menerima
keadaan apa adanya. Menganggap jawaban ‘terserah’ sebagai jawaban yang paling
aman. Padahal dari jawaban ‘terserah’ menimbulkan masalah berikutnya. Bisa saja
efek dari jawaban itu adalah kebingungan baru bagi mereka yang butuh jawaban
pasti. Ataupun bisa jadi penyesalan baru bagi dirimu yang menjawab ‘terserah’.
Ketika pilihan rekanmu yang ‘terserah’ itu sesuai dengan keinginanmu tidak
masalah, tetapi bila ternyata ‘terserah’ itu adalah hal yang tidak pernah kamu
inginkan atau kamu hanya setengah hati menyukainya maka salahkan dirimu atas
jawaban ‘terserah’.
Sama saja ketika kamu mengatakan ‘sembarang’.
Permasalahannya, adakah rasa sembarang, bentuk, sembarang, warna sembarang,
ukuran sembarang, judul sembarang, dsb. Apa susahnya mengatakan ini lebih baik
karena bla-bla-bla. Ini pilihan yang bagus karena bla-bla-bla. Tapi jangan juga
setelah memberikan arahan lalu kamu bilang “tapi terserah kalau kamu suka yang
itu juga gak apa-apa”. Yah lebih baik jangan memberi saran kalau ujung-ujungnya
memberikan jawaban ‘terserah’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar